Biologi

1. Pengenalan alat-alat laboratorium
2. Sel Tumbuhan
3. Jaringan Tumbuhan
5. Daun Tunggal dan Daun Majemuk
6. Pengamatan Individu Dan Populasi Organisme Pada Lingkungan Fakultas Pertanian
7. Batang Tumbuhan
8.

Daun Tunggal dan Daun Majemuk

PENDAHULUAN
               Latar Belakang
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis (Mulyani, 1989).
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang (Parlan, 1995).
Daun umumnya berbentuk tipis dan berwarna hijau. Warna hijau tersebut disebabkan warna klorofil yang ada pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Namun, daun ada juga yang berwarna kuning, merah dan ungu karena daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah dan dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur (Sugiono, 2009).
Berdasarkan susunan tulang daunnya, bentuk tulang daun juga bermacam-macam ada yang menyirip, melengkung, menjari dan sejajar. Daun juga mempunyai bentuk yang bermacam-macam (Tjitrosoepomo, 1985).
Jika diperhatikansecara seksama, daun (folium) dari berbagai jenis tumbuhan akan memperlihatkan jumlah daun yang berbeda-beda. Karena itulah daun-daun tersebut dapat diidentifikasi kedalam dua golongan berdasarkan jumlah daunnya. Yang pertama adalah daun tunggal (folium simplex) yaitu dimana pada tangkai daun (petiolus) hanya terdapat satu helaian daun (lamina) saja. Kemudian yang kedua adalah daun majemuk (folium kompositum) dimana pada tangkai daun (petiolus) terdapat cabang-cabang yang memiliki helaian daun (lamina), sehingga dalam satu batang terdapat lebih dari satu helaian daun. Daun majemuk memiliki bagian-bagian yang terdiri atas ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (foliolium) (Mulyani, 1989).
Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helaian daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring dan jala (Tjitrosoepomo, 1985).
Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia (Parlan, 1995).
   Fungsi daun bagi tumbuhan, daun memiliki beberapa kegunaan. Misalnya sebagai tempat pembuatan makanan, pernapasan, penguapan dan alat perkembang-biakan vegetatif. Bagi manusia daun dapat digunakan sebagai bahan makanan, contohnya daun papaya dan singkong, sebagai obat-obatan contohnya daun jeruk dan jambu biji, sebagai rempah-rempah daun jeruk salam (Mulyani, 1989).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati, mempelajari dan menggambarkan bagian-bagian daun dan dapat membedakan antara daun tunggal dan daun majemuk.
TINJAUAN PUSTAKA
Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar),bangun daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai, jantung, dan bulat telur),tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri, dan rata),bentuk ujung daun (runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan berduri), bentuk pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk), dan prmukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik) (Sugiono, 2009).
          Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi untuk transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan). Diamati preparat irisan melintang daun, maka akan dijumpai bagian-bagian penyusun struktur anatomi daun yang sesuai dengan fungsi daun tersebut. Daun tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut (Sugiono, 2009).
          Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan ini memiliki struktur khusus sebagai adaptasi untuk berkangsungnya proses fotosintesis, yaitu adanya stoma yang dalam jumlah banyak disebut stomata. Stomata tersusun atas sel penutup dan sel tetangga yang banyak mengandung kloroplas. Adanya stomata memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara sel-sel fotosintetik dibagian dalam daun dengan udara disekitarnya. Stomata juga merupakan jalan keluarnya uap air (Mulyani, 1989).

          Bagian tengah dari struktur anatomi daun juga dapat dijumpai jaringan parenkim yang menyusun mesofil daun dan terdiri atas parenkim palisade (parenkim pagar /jaringan tiang) dan parenkim spons (parenkim bunga karang). Parenkim palisade terdiri atas sel – sel yang memanjang di sel –sel bulat dan pada bagian ini banyak terdapat ruang antar sel sebagai tempat pertukaran gas selama fotosintesis berlangsung (Saktiyono, 2001).
Hampir semua daun memiliki berkas pengangkut yang tampak sebagai tulang daun atau urat daun. Tulang daun ini berisi pembuluh angkut xilem dan floem. Berkas pengangkut pada daun berfungsi untuk mengangkut air dan hasil fotosintesis pada daun (Verheij, 1997).
          Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1.    Epidermis, merupakan lapisan terluar daun. Ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stomata/mulut daun, stomata berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2.  Parenkim/Mesofil daun, terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3.  Jaringan pembuluh daun, merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
          Daun berfungsi, antara lain sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis dijaringan parenkim palisade, sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.Daun juga sebagai organ pernapasan, di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi. Daun sebagai tempat terjadinya transpirasi, tempat terjadinya gutasi, dan alat perkembangbiakkan vegetatif (misalnya pada tanaman cocor bebek) (Rismundar, 2000).
          Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala (Rismundar, 2000). 
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini, meliputi : Alat tulis, buku gambar dan pensil warna.

Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini, meliputi : Daun tunggal : tangkai daun mangga (Mangifera indica), daun jambu biji (Psidium guajava), Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), Daun singkong (Manihot utilisima), Daun kedondong (Spondias dulcis), Daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), daun papaya (Carica papaya) dan Alamanda (Alamanda cathartica L.). Daun majemuk : daun belimbing (Averhoa carambola) dan daun mawar (Rossa sp).

Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Maret 2013 pukul 14.00-16.00, bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati
2.      Mengamati bagian-bagian daun (bangun daun, tangkai daun, ujung daun, pamgkal daun, helai daun dan tepi daun) dan menggambarkan hasil pengamatan.
3.      Mengamati perbedaan yang dimiliki antara tanaman daun tunggal dan daun majemuk serta mengamati tanaman yang mempunyai duduk daun.
4.      Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas dan cara klasifikasi masing-masing tanaman dan identifikasi daun pada masing-masing tanaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Gambar 1. Tangkai daun mangga (Mangifera indica)
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun  
3. Cabang tulang daun
4. Pangkal daun
5. Helium daun
6. Tepi daun


Klasifikasi Tanaman :                                      Identifikasi Daun :
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)              Bangun daun       : Memanjang
Subkingdom    : Tracheobionta                       Ujung daun         : Meruncing
Super divisi     : Spermatophyta                      Pangkal daun     : Runcing
Divisi               : Magnoliophyta                      Daging daun       : Tebal dan Kaku
Kelas               : Magnoliopsida                      Warna daun         : Hijau
Subkelas          : Rosidae                                 Permukaan daun : Licin
Ordo                : Sapindales                             Tulang daun        : Menyirip
Family             : Anacardiaceae
Genus              : Mangifera
Spesies            : Mangifera indica L.

Gambar 2. Daun jambu biji (Psidium guajava)
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun  
3. Cabang tulang daun
4. Pangkal daun
5. Helium daun
6. Tepi daun


Klasifikasi Tanaman :                                      Identifikasi Daun :
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)              Bangun daun       : Oval
Subkingdom    : Tracheobionta                       Ujung daun         : Tumpul
Super divisi     : Spermatophyta                      Pangkal daun     : Membulat
Divisi               : Magnoliophyta                      Daging daun       : Seperti kertas
Kelas               : Magnoliopsida                      Warna daun         : Hijau
Subkelas          : Rosidae                                 Permukaan daun : Berkerut (rugosus)
Ordo                : Myrtales                                Tulang daun        : Menyirip
Family             : Myrtaceae
Genus              : Psidium
Spesies            : Psidium guajava L.
Gambar 3. Daun papaya (Carica papaya)
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun  
3. Cabang tulang daun
4. Pangkal daun
5. Helium daun
6. Tepi daun


Klasifikasi Tanaman :                                      Identifikasi Daun :
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)              Bangun daun       : Bulat
Subkingdom    : Tracheobionta                       Ujung daun         : Runcing
Super divisi     : Spermatophyta                      Pangkal daun     : Hastate
Divisi               : Magnoliophyta                      Daging daun       : Lunak
Kelas               : Magnoliopsida                      Warna daun         : Hijau
Subkelas          : Dilleniidae                             Permukaan daun : Berkerut (rugosus)
Ordo                : Violales                                 Tulang daun        : Menjari
Family             : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies            : Carica papaya L.

Gambar 4. Daun belimbing (Averhoa carambola)
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun  
3. Cabang tulang daun
4. Pangkal daun
5. Helium daun
6. Tepi daun


Klasifikasi Tanaman :                                      Identifikasi Daun :
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)              Bangun daun       : Jorong (ovalis)
Subkingdom    : Tracheobionta                       Ujung daun         : Meruncing
Super divisi     : Spermatophyta                      Pangkal daun     : Berlekuk
Divisi               : Magnoliophyta                      Daging daun       : Perkamen
Kelas               : Magnoliopsida                      Warna daun         : Hijau
Subkelas          : Rosidae                                 Permukaan daun : Licin
Ordo                : Geraniales                             Tulang daun        : Menyirip
Family             : Oxalidaceae
Genus              : Averhoa
Spesies            : Averhoa carambola
Gambar 5. Daun mawar (Rossa sp)
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun  
3. Cabang tulang daun
4. Pangkal daun
5. Helium daun
6. Tepi daun


Klasifikasi Tanaman :                                      Identifikasi Daun :
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)              Bangun daun       : Bulat
Subkingdom    : Tracheobionta                       Ujung daun         : Runcing
Super divisi     : Spermatophyta                      Pangkal daun     : Hastate
Divisi               : Magnoliophyta                      Daging daun       : Lunak
Kelas               : Magnoliopsida                      Warna daun         : Hijau
Subkelas          : Rosidae                                 Permukaan daun : Berkerut (rugosus)
Ordo                : Rosales                                  Tulang daun        : Menjari
Family             : Rosacaea
Genus              : Rossa
Spesies            : Rossa sp

Gambar 6. Daun singkong (Manihot utilisima)
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun  
3. Cabang tulang daun
4. Pangkal daun
5. Helium daun
6. Tepi daun


Klasifikasi Tanaman :                                      Identifikasi Daun :
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)              Bangun daun       : Bulat
Divisi               : Spermatophyta                      Ujung daun         : Busur
Sub divisi        : Angoispermae                       Pangkal daun     : Hastate
Kelas               : Dicotyledoneae                     Daging daun       : Lunak
Ordo                : Euphorbiales                         Warna daun         : Hijau
Family             : Euphorbiaceace                     Permukaan daun : Licin
Genus              : Manihot                                 Tulang daun        : Menjari
Spesies            : Manihot utilisima

Gambar 7. Daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun  
3. Cabang tulang daun
4. Pangkal daun
5. Helium daun
6. Tepi daun


Klasifikasi Tanaman :                                      Identifikasi Daun :
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)              Bangun daun       : Jorong
Subkingdom    : Tracheobionta                       Ujung daun         : Runcing
Super divisi     : Spermatophyta                      Pangkal daun     : Runcing
Divisi               : Magnoliophyta                      Daging daun       : Lunak
Kelas               : Magnoliopsida                      Warna daun         : Hijau
Subkelas          : Rosidae                                 Permukaan daun : Licin
Ordo                : Myrtales                                Tulang daun        : Menyirip
Family             : Thymelaeaceae
Genus              : Phaleria
Spesies            : Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl

Gambar 8. Daun kedondong (Spondias dulcis)
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun  
3. Cabang tulang daun
4. Pangkal daun
5. Helium daun
6. Tepi daun


Klasifikasi Tanaman :                                      Identifikasi Daun :
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)              Bangun daun       : Bulat memanjang
Subkingdom    : Tracheobionta                       Ujung daun         : Runcing
Super divisi     : Spermatophyta                      Pangkal daun     : Runcing
Divisi               : Magnoliophyta                      Daging daun       : Seperti kertas (papyraceae)
Kelas               : Magnoliopsida                      Warna daun         : Hijau
Subkelas          : Rosidae                                 Permukaan daun : Licin dan mengkilap
Ordo                : Sapindales                             Tulang daun        : Menyirip
Family             : Anacardiaceace
Genus              : Spondias
Spesies            : Spondias dulcis forst

Gambar 9. Alamanda (Alamanda cathartica L.)

Keterangan :
1.      Helaian daun
Klasifikasi tanaman :                                       Identifikasi tanaman :
Kingdom         : Plantae                                  Bentuk daun   : Tandan
Subkingdom    : Tracheobionta                       Pangkal daun   : Meruncing
Super Divisi    : Spermatophyta                      Ujung daun     : Tumpul
Divisi               : Magnoliophyta                      Tulang daun    : Menyirip
Kelas               : Magnoliopsida                      Tangkai daun   : Bersayap
Sub Kelas        : Asteridae                              Tata letak daun :Berhadap-hadapan
Spesies            : Alamanda cathartica L
Ordo                : Gentianales              
Family             : Apocynaceae
Genus              : Allamanda    

Gambar 10. Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

Keterangan :
1.      Pelepah daun
2.      Tangkai daun
3.      Helaian daun
Klasifikasi Tanaman :                                Identifikasi :
Kingdom         : Plantae                             Bentuk daun        : Bulat telur
Subkingdom    : Tracheobionta                  Ujung daun          : Runcing
Super Divisi    : Spermatophyta                 Tepi  daun            : Beringgit
Divisi               : Magnoliophyta                Tulang daun          : Menyirip
Kelas               : Magnoliopsida                 Warna daun          : Hijau tua
Sub Kelas        : Commeliniidae                Tata letak daun     : Berseling
Ordo                :Malvales                    
Famili              : Malvaceae
Genus             : Hibiscus       
Spesies            : Hibiscusrosa-sinensis L.
                         
Pembahasan
Daun merupakan salah satu bagian yang terpenting dari salah satu organ tanaman. Karena fungsinya sebagai tempat membuat makanan melalui proses fotosintesis, tempat pengeluaran air melalui trasfirasi dan gutasi, tempat menyerap CO2 dari udara serta sebagai tempat respirasi (Parlan, 1995).
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian bisa tebal atau tipis. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Daun merupakan bagian yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah daun besar.
Daun mangga (Mangifera indica) merupakan tumbuhan yang memiliki daun tunggal karena pada satu daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja (folim simplex). Selain itu daun mangga memiliki bentuk pertulangan daun (nervatio) yaitu menyirip (penninervis), memiliki bentuk daun (circumscriptio) memanjang (oblongus), karena perbandingan panjang dan lebar daunnya adalah 2 1/2 -  3 : 1, bentuk ujung daunnya (apex folii) acutus (runcing), pangkal daunnya (basis folii) pada tumbuhan ini yaitu acutus (runcing), memiliki permukaan daun scaber (kasap), bentuk tepi daunnya (margo folii) tidak bertoreh atau rata (integer), memiliki daging daun  (intervenium) seperti perkamen (perkamenteus) karena daunnya tipis tetapi cukup kaku, serta memiliki duduk daun tersebar karena pada tiap-tiap buku daunnya terdapat satu daun.
Daun jambu biji (Psidium guajava) termasuk daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja dan disebut daun bertangkai. Daun jambu biji memiliki letak bagian terlebarnya berada ditengah-tengah dan memiliki daun jorong karena perbandingan panjang dan lebarnya ½ -2 :1. Jambu biji memiliki ujung daun yang tumpul, tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju kesuatu titik yang pertemuannya membentuk sudut 90 ْ. Karena tepi daunnya tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal dari daun maka pangkal daun jambu biji adalah tumpul. Daun jambu biji memiliki pertumbuhan daun yang menyirip yang mana daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pankal ke ujung daun dan merupakan terusan tangkai daun dari ibu tulang kesamping, sehingga susunannya mengingatkan kita pada sirip ikan. Daun jambu biji meiliki tepi daun yang rata.
Daun papaya (Carica papaya) memiliki struktur daun seperti  ujung daun, ibu tulang daun, tepi daun, tulang daun, helaian daun, pangkal daun dan helaian daun. Daun papaya mempunyai tulang daun yang menyirip lima atau menjari dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Tepi daun bergerigi, pangkal daun membulat, daging daun seperti kertas, daunnya berwarna hijau, permukaan daun licin, bentuknya dapat bercangap ataupun tidak dengan ujung meruncing. Papaya kultivar biasanya bercangap dalam. Tata letak daun yaitu roset batang.
Daun belimbing (Averhoa carambola) termasuk kedalam jenis daun majemuk dan termasuk kedalam golongan daun tidak sempurna karena tidak memiliki bagian daun yang lengkap. Permukaan atas daun belimbing hijau tua dan memiliki tepi daun yang rata. Daging daun belimbing seperti kertas dan lumayan tipis (paprraceus) dan susunan tulang daunnya menyirip. Ujung daun belimbing meruncing dan pangkal daunnya membulat.
Daun Mawar (Rosa sinensis) merupakan salah satu spesies tumbuhan dari famili Rosaceae. Mawar termasuk dalam tumbuhan yang memiliki susunan daun majemuk menyirip ganjil (imparipinatus). Dikatakan demikian karena mawar memiliki jumlah anak daun (foliolum) yang ganjil (5 helai) yang melekat pada ibu tangkai daun, salah satunya di ujung ibu tangkai sedangkan yang lainnya berpasangan. Selain itu, mawar memiliki circumcriptio atau bangun daun ovalis yaitu berbentuk jorong, intervenium atau daging daun papyraceus yang berbentuk tipis tetapi cukup tegar seperti kertas, margo folii yang berbentuk divisus atau lazim dikenal bertoreh dengan bentuk toreh serratus (bergerigi), apex folii dan basis folii yang runcing (acutus), permukaan daun yang berkerut atau rugosus, susunan tulang- tulang daun yang menyirip (penninervis), serta duduk daun yang saling berhadap- hadapan (folio oppsita).
Daun singkong (Manihot utilisima) merupakan daun tunggal, dimana terdiri atas helaian daun atau lamina dan batang daun. Memiliki bangun daun yang bulat atau orbicularis. Daging daunnya herbaceous atau tipis lunak, tepi daun menunjukkan bentuk yang rata dan ujung daun yang berbentuk busur. Ujung daunnya dalah berbentuk obtosus yang memang umumnya terdapat pada daun berbangun bulat dan jorong. Permukaan daunnya berbentuk licin dan pertulangan daunnya menjari, yaitu jika dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memancar dan memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. Jumlah tulangnya secara umum adalah gasal, dibagian tengah merupakan paling panjang dan bagian samping semakin memendek.
Daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan daun tunggal yang bertangkai pendek, tersusun berhadapan, berwarna hijau tua, berbentuk jorong hingga lanset, memiliki panjang 7-10 cm, lebar 2-2,5 cm, helaian daun tipis. Ujung dan pangkal daun berbentuk runcing, tepi daun rata, pertulangan menyirip dan permukaan licin.
Daun kedondong (Spondias dulcis) termasuk kedalam daun majemuk, bagian yang terlebaryang berda di tengah-tengah, helaian daunnya berbentuk jotong, pangkal daun runcing dan ujung daun meruncing. Daun kedondong berwarna hijau dengan panjang daunnya 5-8 cm dan lebar 3-6 cm, dilihat dari arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun, daun kedondong termasuk daun yang bertulang menyirip dengan jumlah anak daun yang gasal dan anak daun yang berpasang-pasangan, tepi daunnya rata, tata letak daun tersebar dan permukaan daun yang licin dan mengkilat.
Tanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2 meter. Tanaman ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun).Batangnya yang sudah tua akan berwarna cokelat karena pembentukan kayu, sementara tunas mudanya berwarna hijau. Daunnya memiliki bentuk yang melancip di ujung dengan permukaan yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 cm. Selain itu daun alamanda pada umumnya berkumpul sebanyak tiga atau empat helai. Bunga alamanda berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet dengan ukuran diameter 5-7.5 cm.Tanaman ini memiliki bunga yang harum.
Daun bunga sepatu merupakan daun yang berwarna hijau gelap, dengan bagian permukaan yang mengkilat dan tepi daun yang bergerigi. Daun ini berbentuk bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang runcing dan mempunyai daun tunggal yang beringgit.
Perbedaan antara daun majemuk dan daun tunggal yaitu daun tunggal (folium simplex) yaitu dimana pada tangkai daun (petiolus) hanya terdapat satu helaian daun (lamina) saja. Daun majemuk (folium kompositum) yaitu dimana pada tangkai daun (petiolus) terdapat cabang-cabang yang memiliki helaian daun (lamina), sehingga dalam satu batang terdapat lebih dari satu helaian daun.
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa yang termasuk daun tunggal yaitu daun mangga, daun jambu biji, daun mahkota dewa, daun pepaya, daun kedondong dan daun singkong. Sedangkan yang termasuk dalam daun majemuk yaitu daun belimbing dan daun mawar.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1.        Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis.
2.        Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun.
3.        Daun tunggal adalah daun yang helaiannya hanya terdiri dari satu helai tanpa adanya persendian dibagian dasar helaian tersebut. Sedangkan daun majemuk adalah daun dimana helaiannya disusun oleh sejumlah bagian-bagian terpisah yang berbentuk seperti daun dan disebut anak daun. Pada batang dewasa, daun tampak tersusun dalam pola tertentu dan berulang-ulang. Susunan daun pada batang tersebut disebut duduk daun atau filotaksis.
4.        Daun tunggal pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helai daun saja. Sedangkan daun majemuk tangkai bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helai daun.
5.        Perbedaan daun pada dikotil dan monokotil adalah daun tumbuhan monokoti lmempunyai tulang daun sejajar atau melengkung, sedangkan pada tumbuhan dikotil tulang daun menyirip atau menjari.
6.        Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan dalam empat macam yaitu daum majemuk menyirip, menjari, bangun kaki, dan campuran.
7.        Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa yang termasuk daun tunggal yaitu daun pisang, daun teratai, daun talas, daun pepaya, dan daun pegagan. Sedangkan yang termasuk daun majemuk yaitu daun jeruk, daun cabai rawit, daun nangka, daun sawo dan daun kamboja.
Saran
Sebaiknya dalam laksanaan praktek harus tepat waktu sesuai waktu yang telah disepakati, dan jika ada perubahan harus diberitahukan terlebih dahulu agar tidak merugikan orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, Sutedjo. 1989. Struktur dan Bagian-Bagian Daun. Pradnya Paramita: Jakarta.
Parlan , V. F.1995. Panduan Belajar Biologi. Yudistira. Jakarta.
Rismundar. 2000. Budidaya Jeruk Nipis. Pustaka Grafika: Bandung.
Saktiyono. 2001. Pengenalan daun majemuk untuk SMA. Value press: Yogyakarta.
Sugiyono. 2009. Pengenalan Sains. PN. Balai Pustaka: Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Press Yogyakarta: Gajah Mada University.
Verheij, E.W.M. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2 : Buah-Buahan yang Dapat Dimakan. Gramedia: Jakarta.




Copyright © 2013 Graffiti Village Children and Blogger Templates - Anime OST.