Dampak Polusi di Lingkungan Kerja

Pengertian polusi
Polusi adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya (UU RI No.23 Tahun 1997).

1. Polusi Udara
Udara mengandung oksigen, yang sangat di butuhkan untuk kelangsungan hidup baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas yang terdiri dari sekitar 78% nitrogen, 20% helium, 20% oksigen, 0,93% karbon dioksida (CO₂), dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He), metana (CH₄), dan hydrogen (H₂).
Polusi udara adalah adannya salah satu attau lebih substansi kimia, biologi, atau fisik di atmosfer dalam jumlah melebihi keadaan normal yang dapat memahayakan manusia, hewan, tumbuhan, lingkungan abiotik, mengganggu estetika, dan kenyamanan. Berikut ini akan di bahas mengenai sumber polusi, jenis polutan, dan dampak dari polusi udara.
a. Sumber Polusi Udara
Sumber polusi udara yang disebabkan oleh kegiatan manusia adalah akibat aktivitas industri, transportasi, pembuangan sampah, dan rumah tangga. Adapun sumber polusi udara alami dan tanpa disengaja (kecelakaan) di antaranya berasal dari letusan genung berapi dan kebakaran hutan.
b. Jenis Polutan (Pencemar) Udara
Jenis polutan atau pencemar udara dapat dikelomppokan mejadi polutan primer dan polutan sekunder.
1)  Polutan Primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang langsung di timbulkan  dari sumber polusi. Contoh polutan primer, antara lain CO, CO₂, hidrokarbon, SO, nitrigen oksida, dan berbagai partikel.
2)  Polutan Sekunder
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbenruk dari reoksi polutan primer di atmosfer. Contah polutan sekunder adalah ozon, formaldehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
c. Dampak Polusi Udara pada kesehatan
Polusi udara akan berdampak pada kesehatan manusia, tanaman, hujan asam, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon. Dampak polusi udara yang umum adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

 d.  Penanganan Polusi Udara

Penghijauan dan reboisasi dapat menurunkan polusi udara oleh CO2. Demikian juga pembuatan jalur hijau di         kota-kota besar menjadi hal yang sangat berarti. Secara alamiah tumbuhan menyerap COuntuk fotosintesis, dengan           penghijauan berarti akan meningkatkan pengambilan COudara oleh tumbuhan. Hal lain yang tidak kalah penting adalah memasang penyaring udara pada cerobong asap pabrik untuk menyaring partikel-partikel yang bercampur asap agar tidak terbebas ke udara. Menetapkan kawasan industri yang jauh dari kawasan pemukiman warga, mengurangi pemakaian minyak bumi dan batu bara pada industri dan pembangkit listrik. Memanfaatkan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti energi biogas, energi surya dan energi panas bumi untuk menggantikan energi minyak bumi dan batu bara. Pengawasan yang ketat di wilayah hutan yang rawan terbakar dan melarang warga membakar semak belukar di sekitar hutan dalam membuka lahan pertanian. Di samping itu perlu diberikan sanksi yang tegas pada pihakpihak yang secara sengaja melakukan pembakaran lahan atau hutan. Memakai masker pada saat udara tercemar oleh asap menjadi penting untuk dilakukan, paling tidak dapat mengurangi dampak yang lebih buruk. Perlunya ketentuan hukum internasional yang mengikat bagi semua negara yang melakukan percobaan nuklir di kawasan terbuka. Pemberian sanksi yang tegas bagi negara yang melakukan pelanggaran diharapkan dapat mengurangi polusi radioaktif. Demikian juga pengawasan yang ketat pada reaktor nuklir dari bahaya radiasi dan   kebocoran.
e. Komentar
sebaiknya manusia mengurangi pemaikan kendaraan bermotor apabila sudah mengerti penyebabnya karena dampaknya sangat berbahaya.


2.Polusi Air

Air yang bersih (memenuhi syarat untuk dikonsumsi) memiliki ciri-ciri :

1. Tidak berwarna
2. Tidak berbau
3. Tidak berasa
4. Tidak mengandung mikroorganisme patogen (penyebab penyakit)
5. Tidak mengandung unsur atau senyawa kimia berbahaya.

a. Sumber polusi dan bahan pencemar air
Pembuangan kotoran rumah tangga, limbah industri, pengaliran pertanian dan kesalahan dalam pengelolaan limbah padat dapat mencemarkan air permukaan dan air tanah. Selain itu, penyimpangan bahan kimia yang tidak tepat dan penggunaan bahan pertanian (termasuk pupuk pestisida) semakin member peluaang terjadinya pencemaran air.
b. Dampak polusi air pada kesehatan
Apabila air yang tercemar dikonsumsi oleh manusia, secara umum dapat menimbulkan berbagai dampak pada kesehatan, seperti penyakit kulit, infeksi lambung, dan diare. Selain itu, pencemaran air oleh merkuri (Hg) dari hasil samping kegiatan tambang emas secara tidak langsung dapat menyebabkan bebagai macam penyakit. Kontaminasi merkuri berdampak pada kesehatan yang serius. Merkuri memengaruhi otak, ginjal, paru-paru, dan hati.
c. Penanganan Polusi Air
Dalam penanggulangan pencemaran pun dapat dilakukan oleh diri kita sendiri. Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah yang kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita juga dapat mendaur ulang dan mendaur pakai sampah tersebut. Menurut Warlina (2004) teknilogi dapat digunakan untuk mengatasi pencemaran air, instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah yang dioperasikan dan dipelihara dengan baik mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar.
d. komentar
sebaiknya manusia jangan membuang sampah sembarangan yang bisa mengakibatkan tercemarnya air,  karena air termasuk kebutuhan manusia juga.


3.Polusi Tanah

Polutan :

1. Limbah padat : kertas, plastik, kayu, kaca, karet, dll.
2. Logam berat : Cd, Pb, Cr, Cu, Fe, Ni
3. Bahan kimia : pestisida, garam mineral, dll.

Sumber polusi tanah :
1. Kegiatan rumah tangga
2. Kegiatan industri
3. Kegiatan pertanian
4. Pasar
5. Dll.

Indikator polusi tanah :
1. Fisika : warna, kedalaman lapisan, kepadatan tanah, porositas dan tekstur tanah, endapan, suhu, kadar air tanah.
2. Kimia : pH, salinitas, kandungan senyawa organik, logam berat, unsur radioaktif.
3. Biologi : adanya cacing tanah

a. Dampak Polusi Tanah Pada Kesehatan

Dampak polusi tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

b. Penanganan Polusi Tanah

Secara garis besar terdapat dua metode untuk mengatasi polusi tanan, yaitu :

Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.

c. Komentar


Jadi meskipun industrialisasi sangat dibutuhkan dalam membangun ekonomi masyarakat, namun hal tersebut haruslah dilakukan dengan memperhatikan efek lingkungan. Sebab polusi yang terjadi memberikan efek yang luas dan mahal untuk membersihkannya kembali. Membangunlah, dengan memeprhatikan dampak lingkungan, agar masyarakat dapat hidup dengan sehat dan sejahtera.

4.Polusi suara

Polusi suara ditandai dengan adanya kebisingan. Kebisingan yaitu bunyi/suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan, kenyamanan, serta dapat menimbulkan ketulian.

Polutan pada polusi tanah berupa suara bising lebih dari 85 desibel. Angka ini merupakan nilai ambang batas suara.

Sumber polusi suara :
1. Suara bising peluncuran roket/satelit
2. Suara mesin pesawat terbang
3. Suara bising mesin industri
4. Suara bising alat musik dan pengeras suara
5. Dll.

a. Dampak Polusi Suara Pada Kesehatan
Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan) Suara-suara bising ini dapat menyebabkan terganggunya pendengaran manusia. Selain itu, lama-kelamaan suara bising ini akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya, pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan darah.
b. Penanganan Polusi Suara
  1. investor mesin pabrik hendaknya memilih mesin yang dapat mengurangi kebisingan
  2. produsen kendaraan bermotor mengeluarkan standar kebisingan
  3. memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH)
  4. Masyarakat dapat melakukan kegiatan refreshing untuk mengurangi dampak polusi suara dengan pergi ke gunung, pantai, atau perdesaan, serta daerah-daerah yang jauh dari kebisingan.
c. Komentar
gaya hidup orang Indonesia berpotensi merusak pendengaran. Kebiasaan menggunakan earphone dari ponsel/mp3 player secara terus menerus dan volume kencang, tempat permainan anak di mal-mal yang menggunakan bunyi-bunyian, konser musik yang penempatan speaker kurang tepat, adalah hal-hal yang membahayakan bagi pendengaran.

5.Polusi cahaya

Polusi cahaya ditandai dengan adanya cahaya yang menyilaukan. Polutannya berupa cahaya lampu buatan yang berlebihan.


Sumber polusi cahaya :
1. Cahaya langit perkotaan
2. Light trespas, masuknya cahaya yang tidak diinginkan ke dalam rumah
3. Pendar cahaya yang menyilaukan
4. Clutter/pengelompokan cahaya buatan di perkotaan

a. Dampak Polusi Cahaya Pada Kesehatan
 Dampak bagi manusia kalau tidur itu lebih sehat jika lampu dimatikan, ternyata hal ini ada hubungannya dengan siklus hormon kita. Terangnya cahaya malam akan membuat siklus hormon manusia sedikit berubah, dan perubahan ini akan berdampak pada kesehatan serta psikologis manusia. Cahaya yang berlebih juga dapat mengakibatkan kita kesulitan tidur dan cahaya yang menyilakukan bisa berdampak kurang sehat pada penglihatan kita. Sebenarnya terang dan gelap di siang dan malam hari juga diperlukan manusia untuk mempertahankan produksi hormon yang sehat, menjaga jam tubuh sebagai jalannya fungsi bagi sel dan aktivitas otak.
Dampak polusi cahaya juga membuat kemampuan mata manusia menurun, terutama kemampuan melihat cahaya redup atau tempat gelap. Kenapa hal ini bisa terjadi? Di mata manusia ada dua jenis sel yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang lebih peka untuk melihat cahaya redup atau gelap, sedangkan sel kerucut untuk melihat cahaya terang. Kalau langit malam kita saja terang, berarti sel batang jarang berfungsi secara maksimum. Akibatnya, seperti atlit yang jarang latihan pasti kemampuannya menurun, makanya kalo orang-orang desa yang daerahnya relatif tidak begitu terang, mereka memiliki kemampuan navigasi yang lebih bagus daripada orang kota yang sering melihat cahaya terang. 
b.  Penanganan Polusi Cahaya
  1. Kita bisa menggunakan cahaya lampu hanya saat dibutuhkan,
  2. Gunakan pencahayaam dengan kecerlangan yang secukupnya (watt reduction)
  3. Cahaya lampu itu sebaiknya dibuat agar sinarnya mengarah ke bawah bukan ke langit (misalnya, dengan menggunakan tudung lampu),
  4. Melakukan efisiensi pada lampu di halaman rumah, taman kota atau perkantoran. Lampu pada papan reklame bisa dimatikan jika sudah lewat tengah malam, karena aktifitas manusia semakin malam kan semakin menurun, *kecuali yang bergadang atau yang sedang dalam perjalanan jauh.
c. Komentar
seharusnya warga indonesia dapat memahami akibat dari polusi udara yakni selain pemborosan listrik dapat juga berdampak negatif pada mata manusia itu sendiri.

Polusi Visual


Ini adalah serangkaian tulisan yang dimaksudkan sebagai catatan atas fenomena sosial yang terjadi disekitar kita. Tentu saja dalam rangkaian tulisan ini lebih dititik beratkan pada permasalahan polusi visual. Seperti kita tau, yang dimaksud polusi adalah kondisi dimana terjadi situasi tak normal yang diakibatkan oleh pencemaran pada tingkat tertentu. Sementara visual bisa pula dimaknai sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan segala hal yang berhubungan dengan rupa dan perupaan. Lantas apa jadinya bila keduanya bertemu? Tentunya akan terjadi kekacauan
Televisi
Televisi adalah pembunuh imajinasi nomer satu. Kekuatan visualnya begitu mendikte sehingga nyaris tak ada lagi ruang bagi imajinasi. Aku membandingkan saat mendengar lagu melalui media auditiv seperti radio, tape recorder dan sejenisnya, maka ruang imajinasi itu menjadi lebar penuh daya tawar. Namun hal ini sulit kita jumpai lagi manakala kita berhadapan dengan teknologi yang bernama televisi. Lantaran pukau ajaibnya mampu memaksa mata kita tak berkedip dan sulit berpaling dari tayangan yang disuguhkannya.
Dulu saat kita mendengar siaran pandangan mata melalui radio, kita bisa bebas membayangkan adegan yang terjadi di lapangan. Sekarang kebebasan itu dirampok sedemikian rupa sehingga kita tak mampu lagi membayangkan hal-hal yang tak nampak dari penampakan yang dijejalkan ke mata kita. Ampun deh televisi memang membawa dampak buruk bagi pertumbuhan imajinasi.
Sama halnya ketika suatu saat kau dan aku mendengarkan sebuah lagu. Maka imajinasi kita akan bergerak bebas ke wilayah tanpa batas mengikuti alunan suara penyanyinya serta aroma irama musiknya. Setiap kepala yang mendengarkan lagu itu akan memiliki imajinasi yang berbeda sesuai dengan kapasitas serta latar referensi yang dimilikinya. Hal ini gak akan terjadi manakala kita nonton video klipnya. Begitu kita dengar lagu yang telah kita tonton video klipnya maka imajinasi kita hanya terbatas pada gambaran visual yang telah ditancapkan dalam benak kita saat menyaksikan klipnya. Pendek kata kebebasan imajinasi kita menjadi terancam oleh polusi visual sedemikian rupa.
Aku masih ingat, beberapa tahun silam saat marak sandiwara radio. Kita akan bebas untuk membayangkan seberapa gagah Brama Kumbara serta seberapa cantik dan bahenolnya Mantili. Hal ini tiba-tiba pupus saat kita menyaksikan sinetron atau filmnya. Semua imajinasi tentang Brama Kumbara dan Mantili menjadi begitu seragam. Alangkah menyedihkan.
Warna Kimiawi
Setiap kali kita membuka mata di pagi hari, yang pertama kali menyodok pandangan kita adalah warna-warna bikinan pabrik cat yang tak natural itu. Ini adalah polusi visual yang tanpa kita sadari telah hadir di depan mata di saat pertama kali membuka mata usai terbangun dari tidur. Bisa dibayangkan, berapa kali dalam sehari mata kita disuguhi polusi warna kimiawi serupa itu. Kiranya perlu ada penelitian klinis dan juga medis mengenai dampak polusi warna kimiawi itu bagi kesehatan mata misalnya. Jangan-jangan karena terlalu sering mengkonsumsi warna yang tidak alami itu maka dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mata. Warna tak alami di sekitar kita cukup banyak untuk disebut sebagai misal, tembok kamar yang telah di cat, warna sprei dan kasur kita, lantai keramik warna, pakaian, poster dinding, wall paper, perabotan plastik dan elektronik, tayangan televisi dan masih banyak lagi. Pendek kata segala sesuatu yang berwarna dan warna yang dihasilkannya bukanlah warna ciptaan Tuhan alias warna pabrikan adalah yang kita sebut sebagai warna kimiawi. Salah satu ancaman serius berupa polusi visual di sekitar kita.
Poster Iklan di Jalanan
Poster, baliho, billboard, apapun namanya adalah polusi visual yang sangat mengganggu keindahan kota serta kenyamanan mata pengguna jalan raya, baik mereka yang berkendara maupun pejalan kaki tentu saja. Belum lagi kadang justru mengancam keamanan. Karena pemasangannya melintang memenuhi badan jalan, ini bisa menyulitkan pengguna kendaraan yang melintasi jalanan yang penuh dengan spanduk serta umbul-umbul sponsor. Selain tak sedap dipandang, kehadirannya sungguh menjadi polusi visual serius bagi penataan sebuah kota. Inilah sampah kapitalis yang telah menodai wajah indah peradaban dengan centang perenangnya cara pemasangan iklan, bukan saja tidak efektif sekaligus pula tidak efisien bagi si pemasang iklan sendiri bila tujuan utamanya adalah untuk hadir di hadapan konsumen. Belum lagi iklan jenis flyer, brosur serta leaflet yang cenderung menjadi sampah yang berserakan begitu dibuang usai dibaca sekilas. Kerumunan poster iklan yang riuh itu seakan ikut berteriak dalam situasi yang bising oleh deru kendaraan berbaur dengan suara knalpot serta klakson yang bersahutan. Sungguh tiada nyaman dinikmati.
grafiti
Coretan dinding dengan cat semprot maupun cat biasa. Biasanya tertera nama inisial dari gank serta orang-orang yang terlibat di dalamnya. Warna yang dipilih biasanya adalah warna-warna yang menampar mata hingga selalu nampak sekalipun dari kejauhan. Ini adalah sebentuk polusi visual khas daerah perkotaan, meski tak tertutup kemungkinan di desa pun telah terjangkiti wabah coretan dinding seperti ini. Terutama di dekat tempat wisata. Tak ada catatan khusus sejak kapan Indonesia mengalami wabah polusi visual yang berupa coretan grafiti di dinding kota ini, hanya saja kalo kita melongok poto-poto tua masa perang kemerdekaan mengusir penjajahan Belanda, kita pun melihat grafiti di tembok-tembok serta bahkan tak jarang di kereta api. Yang membedakan, kalau grafiti saat itu dipakai sebagai sarana menggelorakan semangat perjuangan sementara grafiti sekarang cenderung untuk memanjakan nafsu narsistik yang akut di kalangan remaja dan mereka yang beranjak dewasa.
Dampak Kesehatan Bagi Manusia
Hal tersebut pada gilirannya tentu akan berdampak serius terhadap berbagai aspek atau dimensi diri (mental) manusia dan kehidupan secara luas. Secara psikologis, misalnya, pencemaran visual akan berdampak pada, antara lain, ketegangan pikiran atau emosi mereka yang melihatnya. Ringkasnya, pencemaran lingkungan visual akan berdampak buruk pada segi tertentu dalam kehidupan manusia yang sering mengalami keadaan itu, seperti halnya dampak-dampak buruk akibat pencemaran-pencemaran yang lain.
Penanganan Polusi Visual
Pihak-pihak terkait dengan penataan kota perlu segera melakukan penertiban, sebelum keadaannya menjadi lebih parah. Instansi penata kota, polisi lalu lintas, biro perancang iklan, pakar lingkungan hidup, dan para ketua RW atau RT seyogianya diajak untuk berdiskusi untuk memecahkan permasalahan polusi visual ini.
Komentar
sebaiknya masyarakat mengurangi polusi visual itu karena misalnya banyak spanduk atau tempelan di jalan raya dapat berakibat buruk bagi pengguna jalan misalx bisa mengakibatkan kecelakaan.

1 comment:

  1. terima kasih atas iformasinya untuk tugas pa saya salam ya www.syahdanshare.com

    ReplyDelete

Diharapkan Berkomentar yg sopan,..

Copyright © 2013 Graffiti Village Children and Blogger Templates - Anime OST.