Pengenalan Alat-alat laboratorium
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Menurut
Plumer (1987), pada pembelajaran sains termasuk biologi di dalamnya keberadaan
laboratorium menjadi sangat penting. Pada konteks proses belajar mengajar sains
seringkali istilah laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu ruangan
yang di dalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan
praktikum.Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui media praktikum
yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana mahasiswa berinteraksi dengan
berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati
secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Pengenalan
alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian.Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Sebab
pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat
diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, Sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat di minimalisir sedikit mungkin.
Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan
benar pula.
Pengenalan
alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam
melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan
alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari
alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat
di butuhkan dalam proses penelitian atau pun prktikum
terutama dalam proses praktikum kimia. Ada banyak sekali alat-alat
yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau
pun proses penilitian tentu tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali. Alat-alat laboratorium juga
dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya. Maka diadakannya pengenalan alat-alat
laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan
prosedur yang baik dan benar,sehingga kesalahan yang terjadi dapat di minimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting agar
mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar. Data-data yang tepat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (Soetarto dkk, 2008).
Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (Soetarto dkk, 2008).
Jadi
Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan
atau alat lain dari mikrobia yang tidak diinginkan. Pada umumnya kegiatan
praktek laboratium diarahkan pada upaya supaya mahasiswa dituntut untuk
menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah
dijelaskan oleh dosen, asisten dosen atau buku
teks. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara
logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung
prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat di uji hanya dengan jumlah
percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang
digunakan, keterampilan yang di miliki, waktu yang singkat dan
kompleksitas generalisasi, merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang
menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip secara teoritis (Soetarto dkk,
2008).
Pengenalan alat ini juga
akan menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara kerja alat tersebut besert
fungsinya. Tentu dari sini kita bisa belajar bagaman penggunaannya
agar dalam penelitian kita nanti mendapatkan hasil yang akurat dan dapat di percaya. Hasil penelitan tergantung
dari proses penelitian, jika penelitian baik dan
penggunaan alatnya benar tentu hasil pengamatan kita baik pula.alat-alat
laboratorium juga tidak bisa digunakan jika tidak sesuai dengan fungsinya maka
dari itu kita harus teliti dan mebutuhkan pengetahuan bagaimana mengunakan alat
tersebut. alat-alat laboratorium juga
banyak yang berbahaya seperti alat yang harus seteril maka sebelum menggunakan
alat tersebut kita harus mensterilkan tangan kita.jika tidak hal itu bisa
mengganggu proses suatu penelitian dan tentunya akan berdampak pada hasil
penelitian tersebut. Perhatian terhadap penggunaan
alat laboratorium harus di perhatikan guna keselamatan (Laila,
2006).
Tujuan
Praktikum
Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui fungsi alat-alat
laboratorium.
TINJAUAN
PUSTAKA
Pengetahuan alat merupakan salah satu
faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Mahasiswa akan terampil dalam
praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum
yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat
yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama
praktikum mahasiswa
dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. mahasiswa yang menguasai
alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga mahasiswa memperoleh
hasil praktikum seperti yang diharapkan (Laila, 2006).
Menurut
Balbach
(1996),
kemajuan
dalam bidang metodologi telah mengungkap pemahaman sifat-sifat dasar
mikrobia serta aspek-aspek yang berkenaan dengan teknik dan metodologi
penelitian mikroba. Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan
suatu pekerjaan di laboratorium.Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan
berlangsungnya praktikum, pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat
diperlukan. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan
alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.
Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Dengan mengenal alat
dan bahan juga dapat melakukan tahapandemi tahapan demi tahapan dapat berjalan
lancar.
Pada
kegiatan di dalam laboratorium, seringkali terjadi kesalahan dilaboratorium
seperti kesalahan dalam pewarnaan sediaan dan kesalahan skrining
serta kesalahan inter-pretasi juga dapat mengakibatkan hasil positif palsu yang tinggi. Praktikum pengenalan
alat-alat
laboratorium ini bertujuan untuk mengenal alat-alat
yang
digunakan di dalam laboratorium biologi beserta
fungsinya. Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat
menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada
alat yang bersangkutan. Dalam laboratorium, terdapat berbagai macam
alat-alat yang menunjang praktikan untuk melakukan riset mereka. Dikarenakan
luasnya cakupan laboratorium itu sendiri, maka laboratorium dibagi menjadi
beberapa bagian sesuai dengan pembagian ilmu saat ini, laboratorium
fisika, laboratorium biokimia, laboratorium biologi, dll (Laila,
2006).
Alat-alat dalam laboratorium umum dapat dibagi
menjadi
beberapa bagian sebagai berikut :
1. Alat-alat
yang terbuat dari gelas
2. Alat-alat
sterilisasi
3. Mikroskop
4. Alat-alat
lain
Menurut Purba (1999), mikroskop berasal dari bahasa Yunani
micron yang berarti kecil dan scopos yang berarti tujuan merupakan sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan
kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah telihat oleh mata. Mikroskop
pertama kali ditemukan oleh ilmuan kebangsaan Belanda Antony Van Leuwenhoek,
dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan
rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran
tertinggi yang dapat dicapai hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit
sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang.
Mikroskop
pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu
sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan
benda). Baik objektif maupun okuler dirancng untuk perbesaran yang berbeda.
Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar yang disebut gagang putar
(Volk, 1984).
Menurut Syabatini (2007), mikroskop di temukan
oleh Antony Van Leuwenhoek, seorang ilmuan bernama Robert Hooke juga menemukan
mikroskop berlensa tunggal yang merupakan pengembangan dari mikroskop
sebelumnya. Mikroskop ini dilengkapi dengan lampu kondensor, sehingga suatu
objek dapat dilihat dengan sangat jelas.
BAHAN
DAN METODE
Alat
dan Bahan
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah Buku
gambar, pensil, pensil warna, penggaris.
Bahan
Alat-alat
laboratorium.
Waktu
dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Senin, 2 Maret 2013 pukul 14.00-16.00 WITA, bertempat di Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru.
Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan
seluruh alat-alat laboratorium yang akan diamati
2.
Mencatat keterangan serta fungsi
alat yang digunakan dalam praktikum.
3.
Mencatat
keterangan serta fungsi bahan yang digunakan dalam praktikum
4.
Memasukan
hasil berupa laporan.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
![]() |

Gambar 1. Erlenmeyer

Gambar 2. Corong


Gambar 3. Beaker Glass


Gambar 4.
Cawan Petri
![]() |

Gambar 5. Labu
Takar


Gambar
6. Gelas Ukur


Gambar
7. Tabung Reaksi

Gambar
8. Pipet Tetes
![]() |

Gambar 9.
Pinset
![]() |
Gambar
10. Mikroskop
Pembahasan
Menurut pengamatan yang telah
di lakukan dari praktikum ini dapat di peroleh pembahasan sebagai berikut :
1.
Erlenmeyer
Erlenmeyer (Erlenmeyer
flask, Conical flask, E-flaks) digunakan dalam proses titrasi untuk menampung
larutan yang akan dititrasi. Dalam biologi, erlenmeyer digunakan untuk
pembiakan mikroba.Erlenmeyer tidak dapat digunakan untuk menampung volume.
2.
Corong
Biasanya
terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik. Digunakan untuk
menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit,
seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
3.
Beaker Glass
Beker atau kadang kala disebut sebagai
gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk: -mengaduk -
mencampur - memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium. Beaker glass
secara
umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai
ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Beaker
glass dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik). Beaker
glass yang digunakan utk menampung zat kimia yang korosif seperti
asam atau zat- zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE
ataupun bahan-bahan yg reaktivitasnya rendah. Beaker glass
dapat
ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beaker
glass seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker
yang mengindikasikan volume tertampung.
4.
Cawan Petri
Petridisk atau yang
lebih sering dikenal dengan nama Cawan Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya
bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri berfungsi
untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan
bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam
berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat
menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira
cukup diisi media sebanyak 10 ml.
5.
Labu Takar
Labu ukur disebut juga labu takar. Alat glass yang satu ini memiliki bentuk
yang agak unik. Di bagian bawah berbentuk bulat menyerupai labu, sementara di
bagian atas sedikit memanjang. Ukuran alat ini terletak pada bagian atasnya.
Karena bentuknya yang lebih cenderung berat ke bawah, membawa alat ukur ini
haruslah hati-hati, yakni dengan menyangga bagian bawah alat. Fungsi utama alat
ini adalah untuk pengenceran larutan. Larutan yang pekat diencerkan dengan
akuades tepat mengikuti garis putih melingkar yang terletak di bagian leher
alat. Ukuran labu ukur bervariasi, ada yang kecil, sedang dan besar mencapai
1000 mL.
6.
Gelas Ukur
Gelas ukur (graduated
cylinder, measuring cylinder), mengukur volume larutan, cairan atau tepung pada
berbagai ukuran volume. Terbuat dari gelas
(polipropilen) atau plastik.Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume 10
hingga 2000 mL.Gunakan gelas ukur dengan ukuran volume terdekat.Labu ukur
(volumetric flask). Digunakan untuk menyiapkan larutan dalam kimia
analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan
keakuratan yang sangat tinggi. Terbuat dari gelas
dengan badan tabung yang rata dan leher yang panjang dengan penutup.
7.
Tabung Reaksi
Fungsi
utama dati tabung reaksi adalah sebagai tempat untuk mereaksikan zat - zat
kimia di dalam laboratorium. Tabung
reaksi terbuat dari kaca bening dengan tujuan agar reaksi kimia yang terjadi
dapat terlihat dengan jelas. Selain itu, biasanya tabung reaksi ini juga dibuat
tahan api agar reaksi - reaksi yang menggunakan api dapat dilakukan tanpa harus
memindahkan zat kimia yang telah terisi di dalam tabung. Dengan tabung reaksi
ini kita dapat melihat reaksi-reaksi kimia
dengan jelas diantaranya, titrasi asam-basa, titrasi reduksi, reaksi oksidasi,
dll.
8.
Pipet Tetes
Pipet tetes (drop pipette),
membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam
jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes.
9.
Pinset
Alat
yang terbuat dari besi. Pinset (yang ujungnya lancip), digunakan untuk
mengambil atau menarik beberapa sampel.
fungsi pinset itu untuk menjepit benda kecil atau pun yang sangat lembek dan ada beberapa sampel atau zat-zat yang terdapat di lab bisa menyebabkan alergi atau iritasi pada manusia. untuk menghindari itu maka alternatifnya adalah pinset apabila alat ini berkarat dan kotor, bersihkan, atau ganti alat ini dengan yang baru.
fungsi pinset itu untuk menjepit benda kecil atau pun yang sangat lembek dan ada beberapa sampel atau zat-zat yang terdapat di lab bisa menyebabkan alergi atau iritasi pada manusia. untuk menghindari itu maka alternatifnya adalah pinset apabila alat ini berkarat dan kotor, bersihkan, atau ganti alat ini dengan yang baru.
10.
Mikroskop
Dari
hasil percobaan dan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil
yaitu mikroskop terdiri atas bagain-bagian yang masing-masing bagian tersebut mempunyai
fungsi tersendiri. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
bersifat maya dan tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran
ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x, dan 100x. kondensor berfungsi untuk
mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk menaikkan dan menurunkan
kondensor. Reflektor berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat
memperjelas cahaya yang akan datang. Tubuh mikroskop berfungsi untuk tempat
terjadinya proses bayangan antara lensa objektif dengan lensa okuler.
Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat
fokusnya secara kasar dan jelas. Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak
okuler sehingga tepat fokusnya secara tajam. Revolver berfungsi sebagai tempat
lensa objektif. Meja objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan
diamati. Penjepit berfungsi untuk memperkokoh kedudukan perparat agar tidak
goyang. Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor
terhadap perparat. Pemegang (lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop.
Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop. Kaki atau dasar
berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop. Sekrup engsel berfungsi
menyesuaikan mikroskop yang baik.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Alat-alat
laboratorium sangatlah beragam bentuknya dan juga fungsinya, oleh karena itu
praktikan dituntut untuk mengenal dan mengetahui semua alat yang akan ia
gunakan. Berikut ini adalah fungsi dari
beberapa alat yang ada di laboratorium biologi, di antaranya sebagai berikut :
1. Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat
zat yang di titrasi dan dapat juga untuk memenaskan larutan.
2. Corong
berfungsi untuk membantu ketika memasukkan cairan ke dalam tempat yang sempit.
3. Beaker glass
berfungsi untuk tempat larutan dan juga untuk memanaskan zat-zat.
4. Cawan petri
berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
5. Labu takar
berfungsi untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya di gunakan
dalam ukuran zat terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet.
6. Gelas ukur
berfungsi untuk mengukur volume suatu cairandan takaran benda cair.
7. Tabung reaksi
berfungsi sebagai tempat zat-zat kimia di dalam laboratorium.
8. Pipet tetes
berfungsi untuk memindahkan larutan tetapi volumenya tidak di ketahui
9.
Pinset berfungsi
untuk menjepit benda kecil atau pun yang sangat lembek dan ada beberapa sampel
atau zat-zat yang terdapat di lab
bisa menyebabkan alergi atau iritasi pada manusia.
10. Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda yang sangat kecil sehingga
dapat terlihat oleh oleh mata telanjang.
Saran
. Sebaiknya
dalam
penggunaan
dan pengoprasian sejumlah alat-alat laboratorium
biologi yang akan di gunakan untuk praktikum sebaiknya di bimbing oleh para
asisten agar praktikan dapat mengetahui dan mengenali
semua fungsi alat-alat yang ada di laboratorium serta menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan. Kemudian, dalam menggunakan
mikroskop harus hati-hati. Mikroskop
harus selalu diangkat dan dibawa dalam posisi tegak. Benda atau organisme yang
akan diamati dengan mikroskop cahaya harus berukuran kecil dan tipis agar dapat
di tembus
oleh cahaya (sinar matahari atau lampu).
DAFTAR
PUSTAKA
Balbach,M& L.C.Bliss. 1996. A Laboratory
manual For Botany. Saunders collage
publishing, New York.
Laila,
Khusucidah, 2006, Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum dengan Psikomotorik
Siswa kelas XII IPA SMAN 11 Semarang Materi pokok, Univ. Negeri semarang.
Purba,
M dan Kawan - Kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.
Plummer, D. T., 1987. An
Introduction to Practical Biochemistry. Tata Mc-Graw Hill
Publishing Company LTD, Bombay- New Delhi
Soetarto, E.S., Suharni. T.T, Nastiti. S.Y dan Sembiring, L.
2008. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Fakultas Biologi.
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Umbreit, W.W.1960. Aplied Microbiology. Academic Press. London
Umbreit, W.W.1960. Aplied Microbiology. Academic Press. London
Syabatini, Annisa. 2007. Laporan Praktikum
Biologi Umum. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Volk dan Wheeler.1984. Mikrobiologi Dasar
Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta.
0 comments:
Diharapkan Berkomentar yg sopan,..