Sel Tumbuhan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sel
merupakan satuan dasar yang menyusun organism istilah sel digunakan pertama
kali oleh Robert Hooke (1665). Hooke menggunakan istilah tersebut untuk
memeberi nama ruang yang dibatasi oleh dinding yang dilihatnya pada gabus. Dalam
kurun waktu lama dinding sel dianggap sebagai zat mati hasil eksresi zat hidup
dalam sel ternyata kemudian ditemukan bukti bahwa ada satuan organik antara
protoplas dan dinding sel khususnya pada sel muda. Sel adalah satuan terkecil
dari makhluk hidup artinya setiap makhluk hidup tubuhnya terdiri dari sel-sel
(Tim Pengajar, 2010).
Seorang
sarjana bernama Schwann (1839) mengatakan bahwa organisme tumbuh-tumbuhan dan
hewan terdiri atas kumpulan sel-sel. Schwann mengemukakan “teori sel” yaitu
bahwa sel merupakan sebuah organisme hingga hewan maupun tumbuh-tumbuhan
merupakan kumpulan sel atau organisme (Subowo, 1989).
Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung didalam sel. Karena
itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi. Sel merupakan satuan struktural dan fungsional terkecil pada makhluk
hidup. Sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama membentuk jaringan.
Beberapa jaringan membentuk sistem jaringan, selanjutnya membentuk satu
kesatuan yang disebut organ. Bentuk dan ukuran sel sangat bervariasi tergantung
pada fungsi jaringan yang disusunnya (Kamjaya, 1996).
Dari
hasil penelitian diketahui bentuk-bentuk sel tumbuhan yang bermacam-macam
diantaranya adalah berbentuk bulat seperti peluru, persegi seperti kubus,
prisma, lurus memanjang, panjang berkelok-kelok dan silendris. Pada umumnya sel
berukuran 10-100 mikron sedang yang dapat dilihat dengan mata telanjang
misalnya serat kapas, serat kayu dan sderabut sklerenkim. Berdasarkan
organisasi internal dibedakan antara sel-sel prokariotik dan eukariotik.
Komponen utama sel tumbuhan adalah dinding sel, sitoplasma dan nucleus.
Sitoplasma meliputi reticulum endosplasma, aparatus golgi, mitokondria,
ribosom, vakuola dan zat-zat ergastik lainnya (Tim Pengajar, 2010).
Struktur
sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar
organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Pada tumbuhan
terdapat tiga sistem jaringan, yaitu :
1. Sistem
jaringan penutup, meliputi jaringan epidermis dan periderm.
2. Sistem
jaringan dasar, meliputi jaringan parinkem, kolenkim, dan sklerenkim.
3. Sistem
jaringan pembuluh, meliputi jaringan xylem dan floem (Prawirohartoro, 2001).
Tahun 1829 oleh Hertwig diajukan teori protoplasma, sel
adalah kumpulan substansi hidup yang disebut protoplasma dengan di dalamnya
mengandung inti yang disebut nukleus dan diluarnya dibatasi oleh dinding sel.
Ada beberapa organisme yang struktur selnya tidak jelas, tetapi terdiri atas
protoplasma. Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, tubuh makhluk hidup ada
yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan banyak sel (multiseluler). Pada
sel tumbuhan, di sebelah luar membran sel terdapat dinding sel yang relatif
tebal.
Setiap sel hidup mempunyai tiga pokok bagian yaitu :
selaput plasma, nukleus dan kloroplas.
1.
Sitoplasma
Adalah cairan sel yang mengisi ruangan diantara selaput
plasma dengan inti sel. Sitoplasma merupakan koloid yang dinamis, selalu
bergerak dan tidak pernah diam. Sitoplasma tersusun atas bahan dasar cair yang
didalamnya terdapat benda-benda lain dan produk cadangan yang tidak larut.
2.
Nukleus (inti sel)
Merupakan
organel terbesar dan bentuknya bulat hingga oval. Fungsi dari nukleus adalah
mengendalikan seluruh kegiatan sel.
3. Kloroplas
Adalah
plastida yang mengandung pigmen hijau, kuning dan merah. Fungsinya sebagai
penyelenggara dalam hal fotosintesis. Di dalam kloroplas terdapat kloropil dan
ada pigmen fotosintesis lainnya (Kimball, 1995).
Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengamati
dan mengenali bentuk sel mati dan bagian sel yang hidup pada tumbuhan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun
1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis
gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata
bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan. Secara umum setiap sel
memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel atau nucleus (Anonim1,
2008).
Sel Tumbuhan, bagian terluar dari sel
tumbuhan adalah dinding sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan
penunjang. Dinding yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut dinding
primer dan setelah mengalami penebalan, berubah menjadi dinding sekunder.
Dinding primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun atas serat-serat
selulosa. Dinding primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun atas serat-serat
selulosa. Serat ini amat kuat daya regangnya. Dinding sel yang kaku tersusun
atas polisakarida: hemiselulosa dan pectin (Anonim0, 2007).
Tipe – tipe jaringan :
·
Jaringan epidermis - jaringan
paling luar yang membungkus tumbuhan.
·
Jaringan pengangkat - berperan
dalam pengangkutan di dalam tubuh tumbuhan.
·
Jaringan tanah -
melakukan fotosintesis, penyimpanan makanan, dan penyokong struktur.
·
Parenkim - Dinding
primer tipis, tidak memiliki dinding sekunder; dapat berkembang menjadi
jaringan tumbuhan yang lebih terspesialisasi.
·
Kolenkim - Dinding
primer yang tebal, bergabung untuk menyokong bagian tumbuhan yang sedang
tumbuh.
·
Sklerenkim - Dinding
sekunder tebal, menyokong bagian tumbuhan yang tidak tumbuh (Anonim2,
2008).
Dalam ukuran waktu yang lama, dinding
sel dianggap zat yang mati hasil ekresi sel hidup dalam sel. Tapi baru-baru ini
makin banyak ditemukan bukti bahwa ada satuan organik diantaranya protoplasma
dan dinding. Khususnya pada sel muda, keduanya merupakan sel tunggal biologis.
Dikarenakan sel juga melaksanakan seluruh fungsi didalam hidup, maka didalam
setiap sel pun diperlukan organel yang sesuai untuk melaksanakan fungsi-fungsi
tersebut (Fahn, 1995).
Dalam sitoplasma terdapat adanya
berbagai bengunan atau struktur yang tidak semuanya sudah diketahui fungsi dan
asalnya. Maka struktur yang telah diketahui dengan jelas fungsi atau
asal-usulnya dikelompokkan dalam 2 kategori. Kadang-kadang diketemukan struktur
baru yang belum jelas fungsinya dikelompokkan dalam salah satu kategori untuk
sementara. Pengelompokan yang dimaksudkan adalah :
1. Organel,
merupakan bangunan-bangunan yang selalu terdapat dalam semua sel dan dianggap
sebagai organ-organ (alat0 kecil sel. Organela tersebut sebagai kesatuan
substansi hidup dan berfungsi penting dalam proses metabolisme sel.
2. Inklusio
atau paraplasma, sebaliknya merupakan kumpulan bahan-bahan mati yang tidak
selalu ada dalam sel tersebut. Misalnya terdiri atas metabolit yang merupakan
hasil dari sel ataupun hasil katabolisme sel (Subowo, 1989).
BAHAN DAN METODE
Alat
dan Bahan
Alat
1.
Mikroskop, kaca
benda dan kaca penutup
2.
Silet/cutter
3.
Kain planel
4.
Buku gambar dan
alat tulis/pensil warna
Bahan
1.
Air (jika
diperlukan)
2.
Penampang melintang
sel gabus batang ubu kayu (Manihot
itilisima)
3.
Penampang melintang
sel sawi (Brassica juncea L.)
4.
Penampang melintang
sel bayam (Amaranthus tricolor)
5.
Penampang melintang
kunyit (Curcuma domestica)
6.
Penampang melintang
Hidrilla verticillata
Tempat
dan Waktu
Kegiatan
praktikum dilaksanakan pada pukul 14.00
– 16.00 WITA, hari Rabu 06 Maret 2013.
Bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur
Kerja
Cara pembuatan preparat. Preparat meliputi kaca obyek,
kaca penutup dan bahan yang akan diamati. Untuk kaca obyek dan kaca penutup
apabila kotor dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian dilap dengan kertas
tissue. Kaca obyek dan kaca penutup tersebut harus dipegang tepinya (bagian
tengah tidak boleh tersentuh tangan). Bahan yang akan diamati dipotong
melintang atau membujur setipis mungkin kira – kira hanya satu lapis sel,
kemudian diletakkan pada kaca obyek dan ditetesi dengan air, disentuhkan pada
titik air atau alkohol dan bila perlu ditambah zat pewarna. Kaca penutup
diletakkan tepat pada tepi titik air, disentuhkan pada titik air dan dirapatkan
pada kaca obyek. Preparat gabus ubi kayu dipotong melintang atau membujur
setipis mungkin (kira-kira satu lapis sel). Preparat Sawi dipotong melintang
atau membujur setipis mungkin (kira-kira satu lapis sel). Sebelum preparat
diletakkan di bawah mikroskop terlebih dahulu dicari fokus cahaya yang tepat
sehingga bidang pengamatan pada mikroskop terlihat terang. Dalam pengamatan
praktikan harus memperhatikan pembesaran yang digunakan saat mengamati. Gambar
preparat yang telah diamati dan beri keterangan. Sebutkan bentuk-bentuk sel
pada masing-masing preparat yang diamati.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Gambar 1. Gabus ubi kayu dipotong
melintang (Manihot utilisima)
Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angoispermae
Classic : Dicotyledonea
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceace
Genus : Manihot
Species : Manihot utilisima
Keterangan
: 1. Inti sel
2.
Sitoplasma
Gambar 2. Batang
sawi dipotong melintang (Brassica juncea
L)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Capparales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea. L
Keterangan : 1. Dinding Sel 3.
Rongga Sel
2.
Inti sel
Gambar 3. Batang bayam dipotong
melintang (Amaranthus tricolor)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Carophyllales
Famili : Amaranthaceace
Genus : Amaranthus
Spesies : A. tricolor
Keterangan
: 1. Dinding Sel
2.
Inti Sel
3.
Rongga Sel
Gambar 4. Kunyit
dipotong melintang (Curcuma domestica)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceace
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domestica
Keterangan : 1. Dinding Sel
2. Inti Sel
3. Rongga Sel
Gambar 5. Hydrilla verticillata
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Alismatidae
Ordo : Hydrocharithales
Famili : Hydrocharticeace
Genus : Hydrilla
Spesies
: H. verticillata
Keterangan : 1. Dinding Sel
2. Inti Sel
3. Rongga Sel
Pembahasan
Hasil pengamatan preparat dapat diketahui bahwa semua
tumbuhan mempunyai dinding sel. Pada preparat ubi kayu dan sawi ditemukan
dinding sel. Rongga inilah yang memungkinkan sebagai vakuola. Air sel bukan
merupakan dahan protoplasma, tersusun dari air dengan bahan-bahan yang terlarut
seperti bahan-bahan organik, karbohidrat, protein, amida, alkohol, cadangan
makanan, dan hasil sisa metabolisme.
Dinding sel pada tumbuhan sel muda terbuat dari pektin
dan yang dewasa terbuat dari selulosa. Dinding sel tumbuh di sebelah luar
protoplas dan terdiri dari tiga lapisan pokok, yaitu :
1.
Lamela
tengah / lapisan antar sel / subtansi antar sel.
2.
Dinding
primer
3.
Dinding
sekuder
Sel merupakan unit dasar suatu kehidupan. Bentuk sel
tumbuhan bermacam-macam misalnya kubus, prisma, bundar, dan benang. Pada
tumbuhan tingkat tinggi, sel-sel daging daunnya 15-100 mikron. Kadang sel
tumbuhan bisa pula mempunyai ukuran yang sangat besar untuk dilihat dengan mata
telanjang, misalnya serabut skelenkim yang panjangnya sampai 20 cm.
Jaringan tumbuhan terdiri dari jaringan epidermis yang
berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan dengan tebal berlapis kutikula
menghadap ke udara, jaringan parenkim yang berfungsi dalam proses fotosintesis
dengan dinding tipis dan biasanya mempunyai vakuola di tengah, jaringan
kolenkim dan jaringan sklerenkim yang berfungsi sebagai penguat jaringan
lainnya, jaringan xylem yang berfungsi sebagai saluran pengangkut air dan
zat-zat hara dari akar kebagian tubuh lainnya dengan sel-sel yang berdinding
tebal dan keras serta jaringan floem yang berfungsi untuk mengangkut hasil
asimilasi dari daun ke tempat-tempat penyimpanan makanan cadangan dan kebagian
tubuh lainnya, dengan sel-sel berdinding tipis dan lunak. Vakuola berisi
garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya
jasmine pada melati, roseine pada mawar, zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya
kafein, kinin, nikotin, likopersin, dll), enzim, dan butir-butir pati.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh
dari praktikum ini adalah sel merupakan
struktur dasar dan bagian fungsional dari seluruh makluk hidup. Sel tumbuhan
ada yang berbentuk heksagonal, silindris, tabung, dan bulat memanjang. Ciri
khas sel tumbuhan adalah mempunyai dinding sel, plastida dan vakuola.
Saran
Dalam penggunaan mikroskop, lensa
obyektif harus ditempelkan pada obyek secara perlahan agar kaca obyek tidak
pecah dan gambar dapat dilihat dengan baik. praktikan hendaknya mengecek alat
dan bahan yang akan digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim0. 2007. Sel Tumbuhan
Anonim1. 2008. Biologi.
Anonim2. 2008. Sel-Sel Tumbuhan.
Fahn. 1995. Anatomi Tumbuhan. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Kamajaya. 1996. Sains Biologi. Genesa Exack: Bandung.
Kimball. 1995. Biologi Jilid I Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta.
Prawirohartoro, S. 2001. Biologi. Bumi Aksara: Jakarta.
Subowo. 1989. Biologi Sel. Elstar Offset: Bandung.
Tim
Pengajar. 2010. Panduan Praktikum Biologi
Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
0 comments:
Diharapkan Berkomentar yg sopan,..