Jaringan Tumbuhan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang sama bentuk
dan fungsinya. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan disebut histology
tumbuhan. Tumbuhan yang uniseluler (satu sel) tentunya tidak mempunyai
jaringan. Jaringan-jaringan pada umumnya terdapat pada tumbuhan yang tingkat
tinggi perkembangannya. Semakin tinggi tingkat perkembangannya semakin jelas
pula adanya diferensiasi yang membentuk alat tubuh berlainan. Terjadinya
jaringan tumbuhan ialah karena adanya suatu sel-sel yang sedang berlangsung,
yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan dengan erat
antara satu dengan yang lainnya. Selanjutnya pembentukan jaringan-jaringan
tersebut sangat erat hubungannya pada pembentukan berbagai alat pada tumbuhan (Tjitrosoepomo,
1989).
Jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan muda
(meristematik) dan jaringan dewasa (permanen). Jaringan dewasa memiliki
ciri-ciri bentuk sudah tetap, tidak mengalami pembelahan, vakuola
besar,mengalami penebalan dan plasma sedikit. Sedangakan jaringan muda atau
jaringan meristem memiliki cirri-ciri yaitu terdiri dari sel-sel embrional,
memiliki dinding yang tipis, kaya akan plasma, vakuola-vakuola yang kecil,
memiliki bentuk yang isodiametris dan terletak di ujung akar, batang dan tunas.
Beberapa tipe dari jaringan meristem, yaitu meristem ujung, meristen
interkalar, dan meristem lateral (Gafur,
2001).
Pada beberapa tumbuhan terutama rumput-rumputan,
perpanjangan batang disebabkan oleh pembelahan sel-sel meristem yang terletak
pada pangkal tiap ruas daun dan pelepah daunnya. Daerah meristem ini disebut
meristem interkalar, karena meristem ini disisipkan di antara jaringan meristem
primer dewasa yang ada di atas dan di bawahnya. Meristem interkalar dapat tetap
aktif setelah sel-sel pada ruas di atasnya dewasa penuh. Pertumbuhan sel yang
dilaksanakan oleh meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang
berlangsung cepat dan biasanya sebelum munculnya bunga. Jaringan-jaringan yang
terbentuk oleh meristem interkalar ini serupa dengan jaringan yang berasal dari
meristem ujung. Oleh karena itu, digolongkan juga ke dalam jaringan primer.
Pada tumbuhan monokotil daur hidupnya hanya melibatkan pertumbuhan primer saja,
tetapi pada pertumbuhan lain terutama sebagian besar dikotil, batang, dan
akarnya mempertebal diri melalui proses yang disebut pertumbuhan sekunder yang
dimulai oleh meristem lateral atau kambium. Kambium muncul dari jaringan
meristem yang telah ada pada akar dan batangserta membentuk jaringan sekunder
pada bidang yang sejajar dengan organ ini. Ada dua kambium yang dapat
berkembang pada tumbuhan sekunder, yaitu kambium pembuluh dan kambium felogen
(kambium gabus). Kambium pembuluh berperan dalam penebalan selama pertumbuhan
sekunder, sedangkan felogen menghasilkan lapisan pelindung (gabus). Gabus ini
terbentuk di bagian luar akar atau batang yang membesar ketika lapisan
permukaan primer (epidermis) rusak karena ketebalannya bertambah sebagai akibat
aktivitas kambium pembuluh (Anshari, 1997).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal beberapa jaringan
pada tumbuhan Angiospermae.
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai
bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Sel
dan jaringan tumbuhan biasanya dihasilkan oleh zigot (sel telur yang dibuahi)
melalui stadium perkembangan yang terjadi dalam embrio. Pembelahan sel dalam
embrio diiringi dengan pertumbuhan serta vakuolasi dari sel-sel yang terjadi,
memulai organisasi dari sistem jaringan
(Barlian, 2005).
Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama, atau mempunyai bentuk berbeda tetapi mempunyai
fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda. Semua jaringan tumbuhan
umumnya dibagi menjadi dua tipe yaitu jaringan meristematik dan jaringan
permanen. Jaringan meristematik (muda) dan jaringan permanen (dewasa)
bersama-sama membentuk organ-organ tumbuhan yaitu: akar, batang, daun, dan
organ reproduksi (bunga,buah, dan biji) yang keseluruhannya merupakan tubuh tumbuhan
Angiospermae (Barlian, 2005).
1. Jaringan
Meristem (jaringan muda)
Meristem menurut asalnya terdiri atas meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan
meristem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih embrional yaitu sel-sel yang
masih aktif membelah.
Ciri-ciri dari jaringan meristem ini yaitu :
- Bentuk dan
ukuran selnya sama
- Dinding
selnya tipis
- Selnya penuh
dengan protoplasma
- Isi sel tidak mengandung zat
makanan
Jaringan meristem dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Promeristem
Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan
masih berada dalam masa embrional.
b. Meristem primer
Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan
masih bersifat membelah diri, sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan
embrio. Terdapat pada ujung akar dan ujung batang sehingga disebut meristem
apikal. Aktivitasnya mengakibatkan batang dan akar tumbuh memanjang disebut
pertumbuhan primer. Ditemukan pada tumbuhan dikotil dan monokotil.
c. Meristem sekunder
Adalah jaringan meristem yang berasal dari meristem
primer yang telah mengadakan diferensiasi. Terdapat pada kambium dan kambium
gabus. Aktivitasnya mengakibatkan pertumbuhan sekunder yaitu menyebabkan batang
bertambah besar. Ditemukan pada tumbuhan dikotil.
Ada 2 macam kambium :
- Kambium vaskuler : kambium
yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem dan xylem).
- Kambium intervaskuler :
kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar berkas
pengangkutan (Gapur, 2001).
2. Jaringan
Permanen (jaringan dewasa)
Merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi
dan tidak meristematis lagi (tidak tumbuh dan memperbanyak diri).
Ciri-ciri
dari jaringan permanen yaitu :
-
Sel-selnya sudah tidak membelah
-
Bentuknya tetap
-
Vakoula besar
-
Dinding sel sudah mengalami penebalan
Macam-macam jaringan permanen, meliputi :
a. Epidermis
Adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi
permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan bunga. Karena
fungsinya untuk melindungi jaringan lain maka beberapa epidermis mengalami
modofikasi, seperti rambut (trikoma), duri, dan mulut daun (stomata).
Epidermis umumnya tertutup lapisan lilin (kutikula) pada daun dan zat
gabus pada batang, kecuali lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Ciri-ciri dari jaringan epidermis yaitu :
-
Terdiri atas satu lapis sel
-
Tidak berklorofil
-
Susunan sel rapat
-
Tidak ada ruang antar sel
-
Dinding sel sangat tipis
b. Parenkim (jaringan dasar)
Merupakan jaringan yang berfungsi
untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain. Disebut jaringan dasar karena
terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di semua tumbuhan dan
mengisi jaringan tumbuhan baik pada akar, batang, daun, biji maupun buah.
Ciri-ciri dari jaringan parenkim
yaitu :
-
Sel umumnya berukuran besar dan
berdinding tipis
-
Sel hidup dan mengandung klorofil
-
Banyak mengandung rongga antar sel
-
Banyak mengandung vakuola
-
Letak selnya tidak rapat
Macam-macam jaringan parenkim :
-
Klorenkim : parenkim
untuk fotosintesis, karena selnya mengandung klorofil. Misal : parenkim
palisade (jaringan pagar) dan parenkim spon (bunga karang).
-
Aerenkim : parenkim
untuk menyimpan udara sehingga dapat digunakan untuk mengapung.
-
Parenkim air : parenkim
untuk menyimpan air
-
Parenkim penimbun : parenkim
untuk menyimpan cadangan bahan makanan.
-
Parenkim untuk transportasi
c. Jaringan Penyokong/ penguat/ penunjang
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menunjang agar
tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.
Jaringan penunjang dibedakan menjadi 2 yaitu:
-
Kolenkim : adalah
jaringan penunjang pada tumbuhan muda dan belum berkayu yang dinding sel di
bagian sudut-sudutnya mengalami penebalan dan tersusun atas sel-sel yang hidup.
-
Sklerenkim : adalah
laringan penguat yang dinding selnya melami penebalan dari zat kayu (lignin)
sehingga bersifat lebih kuat.
Ada 2 macam sklerenkim :
-
Sklereida (sel batu)
: pada tempurung kelapa dan tempurung kenari
-
Serabut sklerenkim (serat/
fiber) : pada serat rami.
d. Jaringan Pengangkut
Merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air
dan garam mineral dari akar ke daun.
Jaringan pengangkut terdiri dari :
-
Xylem (pembuluh kayu) : sel
penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenkim xylem. Terdapat pada bagian
kayu. Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun
-
Floem (pembuluh tapis) : terdiri
dari sel hidup, berdinding selulosa dan dindingnya melintang. Terdapat pada
bagian kulit kayu. Pada samping ploem terdapat sel pengiring (Tjitrosoepomo,
1989).
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah Mikroskop, kaca benda dan kaca penutup, Silet/cutter, Kain planel, Buku gambar dan
alat tulis/pensil warna
Bahan
Bahan-bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah Tanaman
kacang hijau (Vigna radiatus), Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea
L.), Tanaman kacang
nagara/tunggak (Virga unguiculata (L.) Walp)
Waktu dan Tempat
Praktikum
Biologi Pertanian dilaksanakan pada Rabu, 12 Maret 2013, pukul 14.00–
16.00 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas
Pertanian Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan mikroskop, kaca
benda dan kaca penutup pada posisi yang tepat.
2.
Menyiapkan masing-masing preparat yang akan diamati
dibawah mikroskop
3.
Mengamati bentuk dan
gambarkan hasil pengamatan dan lengkapi gambar dengan keterangan yang jelas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1.
Epidermis
2.
Korteks
3.
Endodermis
4.
Floem
5.
Xilem
6.
Empulur
Gambar 1. Jaringan
kacang hijau (Vigna radiatus)
1.
Epidermis
2.
Korteks
3.
Endodermis
4.
Floem
5.
Xilem
6.
Empulur
Gambar 2. Jaringan kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
1.
Epidermis
2.
Korteks
3.
Endodermis
4.
Floem
5.
Xilem
6.
Empulur
Gambar 3. Jaringan kacang nagara/tunggak (Virga
unguiculata (L.) Walp)
Pembahasan
Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama yang terikat oleh bahan antar sel dan membentuk
satu kesatuan. Jaringan yang bekerja bersam-sama melaksanakan fungsi tetentu
disebut organ. Setiap jaringan penyusun organ tumbuhan memiliki struktur dan
fungsi yang berbeda-beda (Fahan, 1979)
Kacang hijau (Vigna
radiatus) tingginya mencapai 3 meter. Kacang hijau adalah tanaman pendek
bercabang tegak. Bunga berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau
kuning pucat. Dari bunga itulah terbentuk polongan yang berisi 10 - 15 biji
kacang hijau. Kulitnya hijau berbiji putih dan sering dibuat kecambah atau taoge.
Daunnya berbentuk segitiga menyirip. Pada kacang hijau terdapat xilem, kambium
dan floem.
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) tubuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm
dan mengeluarkan daun-daun kecil. Buahnya mengalami pemasakan di bawah
permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan
biji terganggu. Kacang tanah mempunyai floem, xilem, dan kambium.
Kacang nagara/tunggak (Vigna unguiculata (L.) Walp) berwarna
agak kecoklatan. Memiliki daun berbentuk lengkung seperti daun keladi, kacang
tunggak memiliki akar serabut. Kacang tunggak mempunyai floem, xilem dan
kambium.
Tanaman jagung (Zea
mays) buahnya berwarna orange, batangnya berukuran sekitar 1,5 meter, tumbuhan
monokotil ini memiliki jaringan penyusun yang dapat terlihat di mikroskop
antara lain: epidermis, korteks, endodermis, perisilkel, xylem, dan floem. Juga
terdapat jaringan meristem yang terletak di ujung akar. Meristem primer
berfungsi sebagai pertumbuhan primer tumbuhan dengan sel-selnya yang aktif
membelah. Sesuai dengan fungsinya, akar sebagi penyerap air dan garam mineral
di dalam tanah maka pada jaringan epidermis terjadi penjuluran-penjuluran yang
disebut dengan bulu akar. Epidermis pada akar berfusi sebagai tempat terjadinya
difusi osmosis. Di bawah lapisan epidermis terdapat korteks yang memiliki sel
berbentuk seragam atau sama ke segala arah( isodiametris ).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari percobaan yang dibahas di atas maka dapat
disimpulkan:
1. Organ
pada tumbuhan disusun oleh jaringan-jaringan. Jaringan merupakan sekelompok sel
yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama yang terikat oleh bahan antar sel
dan membentuk satu kesatuan.
2. Jaringan
penyusun organ tumbuhan antara lain: jaringan pengangkut (Xilem dan Floem),
jaringan pelindung (epidermis dan gabus), jaringan penguat (kolenkim dan
sklerenkim) dan jaringan maristem (primer dan sekunder
3. Jaringan
merupakan kumpulan dari sel yang mempunyai sifat-sifat marfologi dan fungsi
yang sama.
Saran
Sebaiknya dalam laksanaan praktek harus
tepat waktu sesuai waktu yang telah disepakati, dan jika ada perubahan harus
diberitahukan terlebih dahulu agar tidak merugikan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anshari, S. 1997. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Bineka Cipta. Jakarta.
Barlian. 2005. Biologi
Umum. ITB. Bandung.
Fahan,
Abraham. 1979. Anatomi Tumbuhan.
Erlangga. Jakarta.
Gafur,
Abdul. 2001. Panduan Praktikum Taksonomi
Hewan II. FMIPA UNLAM. Banjarbaru.
Tjitrosoepomo.
1989. Taksonomi Tumbuhan. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
0 comments:
Diharapkan Berkomentar yg sopan,..